Pengantar Web Science

Sejarah Web  
Pada tahun 2003 Web 2.0 dipelopori oleh O’Reilly Media, kemudian sekitar tahun 2004, web 2.0 mulai dikembangkan dengan menyatukan teknologi-teknologi gabungan dari HTML, XML, CSS, JavaScript, dan AJAX. HTML dan CSS digunakan untuk mempercantik tampilan web. XML digunakan untuk mendefinisikan format suatu data. JavaScript digunakan untuk membuat tampilan yang dinamis. Dan AJAX digunakan untuk menggabungkan XML dan JavaScript yang menekankan pada pengelolaan konten.
Web 2.0 merupakan perbaikan dari Web 1.0 dimana pada Web 1.0 apabila pengguna ingin mengakses suatu web maka pengguna harus datang mengunjungi alamat web yang ingin diakses terlebih dahulu untuk dapat mengakses web tersebut sedangkan pada web 2.0 apabila pengguna ingin mengakses suatu web maka pengguna tidak perlu datang mengunjungi alamat web yang ingin diakses karena pengguna dapat melakukannya dengan cara mengklik link yang telah tersedia untuk web yang ingin pengguna kunjungi, contohnya pada saat pengguna sedang mengakses situs jejaring social seperti facebook dan pengguna ingin mengunjungi web tertentu maka pengguna tidak perlu membuka web tersebut tetapi pengguna dapa langsung meng-klik link yang ada di facebook yang ditujukan pada web yang ingin pengguna kunjungi. Selain itu web 2.0 sangat membantu pengguna untuk menggunakannya karena Web 2.0 telah dijalankan langsung di atas internet sehingga pengguna dapat menggunakannya kapanpun dan dimanapun pengguna berada dengan hanya langsung mengakses internet dan menggunakannya.
Pengertian Web
Web 2.0 disebut sebagai suatu generasi kedua dari layanan berbasis web dalam dunia komputer yang dijalankan langsung diatas internet sebagai platformnya. seperti contohnya pada saat ini Web 2.0 berkembang sangat pesat untuk penggunaan web pada berbagi pertemanan seperti pada situs jejaring sosial yang menyebabkan kehidupan sosial dalam dunia maya benar-benar dapat dirasakan seperti pada penggunaan yaitu pada penggunaan Blog, Friendster, Facebook, Twitter. Selain situs jejaring social, dapat dicontohkan juga Youtube, Wikipedia, Perangkat komunikasi, dan folksonomi.
Blog dapat dikatakan sebagai web pribadi karena penggunanya dapat menuangkan segala pengalaman dan informasi-informasi yang ingin disampaikannya kepada pembaca atau pengguna lainnya yang mengakses blognya. Friendster, Facebook, Twitter merupakan situs jejaring social yang memungkinkan penggunanya dapat berkomunikasi dan berhubungan dengan berbagai pengguna lainnya diseluruh dunia. Youtube memungkinkan penggunanya untuk mengakses segala informasi yang ingin diperoleh dengan mudah serta dapat meng-upload berbagai informasi yang ingin disampaikan.
Perkembangan Web
Web sedemikian berkembangnya sehingga para ahli telah memberikan penomoran untuk mengklasifikasikan generasi teknologi Web yang digunakan, yaitu :
1.    Web 1.0 (1990–2000)
Web1.0 adalah generasi pertama dari website di internet. Dalam web 1.0 para pengunjung dapat mencari dan browsing data yang ada di dalam web, namun pengunjung tidak memiliki akses untuk memasukkan data atau informasi ke dalam situs. Pada masa web 1.0, layanan internet masih berkisar diantara static website yang saling dihubungkan dengan hyperlink. Website pada kala itu, hanya menyampaikan informasi satu arah dalam bentuk brosur online. Pada tahun 1998 Google berdiri dan internet semakin mudah untuk digunakan. Pada masa itu, website dengan format portal berita dan took online (example: Amazon.com) menjadi website yang paling diminati oleh para investor.
2. Web 2.0 (2001–2010)
Pada Web 2.0 pengembangan dimulai. Pada era ini, pengunjung dapat melakukan interaksi dengan diatur oleh system yang ada pada web. Web 2.0 sendiri merupakan istilah yang dicetuskan pada tahun 2003 oleh O’reilly Media lalu kemudia dipopulerkan pada konfrensi web 2.0 pada tahun 2004. Web 2.0 memiliki beberapa ciri khas, yaitu: share, collaborate dan exploit. Di dalam era web 2.0 penggunaan web untuk berbagi pertemanan, kolaborasi menjadi sesuatu yang penting.
Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh
penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut.
Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web. Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
• CSS (Cascading Style Sheets)
• Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
• Markup XHTML
• Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
• URL yang valid
• Folksonomies
• Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website
·         XML Web-Service API
3. Web 3.0 (2005-now)
Pada masa ini, lambat laun kebiasaan dan kebutuhan para pengunjung dunia maya semakin bertambah dan selalu berubah. Hal ini juga sejalan dengan semakin cepatnya akses internet broadband dan teknologi komputer yang semakin canggih.
Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Web 3.0 terdiri dari: Web semantic, Format mikro, Pencarian dalam bahasa pengguna, Penyimpanan data dalam jumlah besar, Pembelajaran lewat mesin, Agen rekomendasi yang merujuk pada kecerdasan buatan Web.

Arsitektur Web Service
Web service  memiliki tiga entitas  dalam arsitekturnya, yaitu  Service  Requester (peminta
layanan), Service Provider (penyedia layanan) dan Service Registry (daftar layanan). [6]

Service  Provider  :  berfungsi  untuk  menyediakan  layanan/service  dan  mengolah  sebuah
registry agar layanan-layanan tersebut dapat tersedia.
Service  Broker  :  berfungsi  sebagai  lokasi  central  yang  mendeskripsikan  semua
layanan/service yang telah di-register.
Service Consumer : peminta layanan yang mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan
serta menggunakan layanan tersebut. 
Ada  tiga  standar  utama  untuk  penerapan  Web  Service.  Standar-standar  ini  mendukung
pertukaran data berbasis XML. Tiga standar tersebut meliputi SOAP, WSDL, dan UDDI.
1. SOAP (Simple Object Access Protocol)
Protokol ini mendukung proses pengkodean data (biasanya XML) dan transfernya melalui
HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Dalam konteks Web Service, SOAP  adalah suatu
bahasa versi bebas dari protocol RPC (Remote Procedure Caoll) yang berguna untuk proses
transaksi melalui HTTP standar. SOAP membuat klien Web Service dapat memilih beberapa
parameter mengenai permintaannya dan memberikannya kepada penyedia. Ketika penyedia
menanggapi permintaan tersebut, maka terjadilah Web Service.
2. WSDL  (Web Services Description Language)
Merupakan  bahasa  berbasis  XML  yang  menjelaskan  fungsi-fungsi  dalam  Web  Service.
WSDL  menyediakan  cara  untuk  memanfaatkan  kapabilitas  Web  Service.  WSDL
memberitahu mesin lain bagaimana memformat / menterjemahkan permintaan yang diterima
berikut respon mereka agar proses Web Service bisa  berjalan.  Singkatnya WSDL adalah
bahasa yang memungkinkan berbagai dokumen yang dibuat dalam aplikasi yang  berbeda
dapat berkomunikasi.
3. UDDI (Universal Description Discovery and Integration)
Adalah  semacam  direktori  global  untuk  mengelola  Web  Service.  Fungsinya  mirip
dengan Yellow Pages untuk versi Web Service. UDDI berisi informasi tentang penawaran
atau layanan apa  yang ditawarkan perusahaan berikut dengan detil teknis bagaimana  cara
mengaksesnya. Informasi tersebut ditulis dalam bentuk file-file WSDL.


Kelebihan dan Kekurangan Website

Kelebihan dan Keuntungan Menggunakan Website


  1. Memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. Dikarenakan pengguna internet yang semakin banyak setiap harinya, hal ini tentu menjadi peluang bisnis yang sangat potensial untuk Anda memanfaatkan Internet sebagai media untuk menjangkau pasar Anda.
  2. Dapat diakses siapa saja, Dimana saja, dan Kapan saja. Dengan menggunakan internet, maka Anda dapat mengakses informasi dunia tanpa batas. Informasi usaha atau bisnis Anda pun dapat dilihat siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
  3. Akses Informasi yang begitu mudah.
    Hanya dengan beberapa klik, pengunjung dapat melihat informasi bisnis, produk dan jasa yang Anda tawarkan.
  4. Update Informasi terbaru.
    Dengan menggunakan website, perusahaan dapat memberikan informasi terbaru baik produk, layanan, dan informasi lainnya dengan sangat cepat.
  5. Publikasi dan periklanan.
  6. Link dan Viral Marketing.
    Keuntungan lain adalah ketika suatu perusahaan atau bisnis Anda tumbuh baik dan mendapat kepercayaan, perusahaan Anda akan memiliki potensi mendapatkan pengakuan dari klien Anda berupa link. Semakin baik dan diakuinya bisnis Anda, maka akan memiliki potensi semakin banyak link yang akan Anda dapatkan.
  7. Proteksi Brands.
    Di Internet tidak akan mungkin terdapat lebih dari satu nama domain yang sama. Nama Domain yang sudah didaftarkan dan dimiliki bisa digunakan sebagai brands perusahaan, produk atau bisnis Anda, karena tidak mungkin pesaing Anda menggunakan nama domain yang sama.

Kekurangan dan Kerugian Menggunakan Website:

  1. Kredibilitas.
    Dengan tidak bertemu langsung dengan pembeli atau klien Anda, maka untuk mendapatkan kepercayaan perlu waktu lebih lama dibandingkan dengan bertemu langsung.
  2. Susah untuk mencapai target pengunjung.
    Dengan banyaknya persaingan di Internet, maka untuk mendapat posisi dan peringkat yang baik di Google akan lebih susah, kecuali jika Anda menggunakan jasa seo professional yang dapat membantu Anda.
  3. SPAM.
    Ini adalah salah satu dari resiko Anda yang harus dihadapi. Ketika Anda mempublikasikan Alamat, No. HP, Telp dan Email dalam website, maka kemungkinan mendapatkan sms atau email SPAM lebih tinggi
    .


                                                         Daftar Pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANGKUMAN KOMPUTASI PARALEL UNTUK PENGOLAHAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

KOMPUTASI KINERJA TINGGI (HPC) DAN STUDI KASUS JUPITER NOTEBOOK SEBAGAI SOLUSI PEMBELAJARAN BERBAGAI MODEL AI

Mengimplementasikan pembuatan aplikasi database dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.